Teaser: “Daripada lo dirampok, diperkosa, dan dibunuh oleh orang tak dikenal. Mending gue yang perkosa lo, seenggaknya gue nggak akan rampok dan bunuh lo.” Mungkin What If kali ini bisa menyelamatkan Roro dan Djenaka dari maut di kisah sebelumnya (extra story Temporary). Kisah ini tidak diawali dari peristiwa putusnya Kumala dan Erlangga sebagaimana ‘What If’
Kapan lagi mendapatkan cerita contemporary romance dewasa (21+) dengan sentuhan kearifan lokal? Tentang seorang darah biru bernama Raden Pandji Adiwilaga, pria yang dianugerahi semua unsur kelaki-lakian tak kurang satu apapun: rupawan, maskulin, bergairah, berstrata tinggi, cerdas, pemikat. Yang terusik hatinya sejak bertemu gadis yang dianugerahi kecantikan Putri Kandita yang memikat, namun dengan kecerdasan standar, teramat
Ambisi Royce untuk mewujudkan impian sang ayah membuatnya gelap mata hingga tega menuduh Sara, gadis pejalan kaki acak sebagai mata-mata dari rivalnya, Henry. Berniat untuk menculik gadis itu, memuaskan rasa penasarannya sekaligus menjegal langkah Henry, ia justru dihadapkan pada kenyataan sulit. Rupanya si mata-mata berhasil membuatnya terpesona. Ketika dihadapkan pada fakta yang sebenarnya, Royce terlanjur
Duda anak satu yang underestimate dengan seorang buruh pecatan pabrik bernama Gadis. Seperti virus, Tria sangat ingin menjauhkan putrinya dari perempuan yang ia duga pasti dan akan membawa pengaruh buruk. Tapi benarkah Gadis yang seburuk yang Tria kira? Benar. Ia adalah anak dari seorang pekerja seks komersial yang lebih banyak bermain di rumah singgah sejak
Leonard Sang Pewaris Tahta mengadakan sebuah ajang demi mendapatkan seorang istri yang ideal. Di antara beberapa kandidat terpilih, Leonard telah menetapkan hatinya pada seorang gadis sempurna bernama Maribelle Glinden. Maribelle akan menjadi pasangan yang sempurna baginya. Kecantikan dan keanggunannya tidak perlu diragukan, latar belakang yang jelas, serta sikap ambisius yang setara. Maribelle adalah idamannya. Kemudian
Pasti ada alasan mengapa seorang laki – laki menjadi playboy. Apakah gengsi, patah hati, atau sekedar pembuktian. Ezra menganggap dirinya adalah pria ‘ramah’, bukan playboy. Tapi tidak begitu di mata Vardy sang kakak. Ingin adiknya berhenti bermain – main, Vardy mempekerjakan seorang wanita kaku sebagai asisten Ezra. Ezra hanya tidak menyangka bahwa wanita itu adalah