Dari sudut kota yang jauh. Perasaan kepadamu tetaplah hal yang utuh. Sebab kamu bagian dari rencana-rencana besarku. Bagian penting dari hal-hal yang kumiliki dalam hidupku. Maka, bertahanlah di sana tanpa rasa curiga. Tanamkan dalam dadamu apa yang aku perjuangkan sepenuh jiwa. Bersabarlah di sana, biar kukembangkan lebih lebar lagi sayapku di sini. Semoga tidak lama
“Kamu. Iya kamu! Pernah mikir nggak sih, gimana susahnya menjaga hati? Tapi, kenapa kamu justru pergi dengan perempuan jalang itu. Kamu benar-benar lelaki sialan!” Rasa benciku kini menggunung. Rasa sakitku tak dapat ditahan. Rasa kecewa atas sebuah pengkianatan. Rasa sesal. Semuanya menumpuk menjadi satu. Semuanya bercampur aduk. Ingin segera melupakannya. Tapi, cinta tak semudah itu
Ada banyak hal yang tak pernah kuceritakan kepadamu. Perihal betapa sakitnya masa lalu yang pernah singgah di dada. Bukan karena apa-apa, bagiku, menceritakan masa lalu hanyalah akan membuatmu merasa aku masih berharap padanya. Padahal tidak. Semenjak memilih untuk menjadi bagian dari hidupmu, aku sudah mengikhlaskan dia selamanya. Meski kami berakhir bukan karena ingin aku dan
Buku ini dipersembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang mencintai, tapi dikhianati. Juga yang mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal yang baik untuk hati. Kepada orang-orang yang diam-diam jatuh cinta, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. Mari mengenang,
Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua – Ada 120 puisi pilihan dalam buku ini. Puisi-puisi yang sudah diseleksi dengan pertimbangan menjadi bacaan santai. Bacaan yang membuat pembaca menikmati. Puisi untuk semua. Beberapa puisi pernah diposting di instagram boycandra mulai dari awal tahun 2015. Hal ini sebagai branding penulis juga sekaligus riset, apakah jenis puisi
Hujan pernah merebut seseorang dariku. Ia merampas kebahagiaan yang tumbuh di dadaku. Ia memaksa aku menjadi sendiri. Hujan juga pernah membuat janji kepadaku. Ia tak akan jatuh lagi di mataku. Namun ia berdusta, ia meninggalkan aku tanpa permisi. Saat aku merasa hujan hanya datang untuk menyakiti, kamu hadir. Mengajarkan aku bahwa Tuhan tak menciptakan hujan