Adam Maulana. Seorang santri salah satu Pesantren yang sudah diakui jumlah hafalan surahnya. Terbukti, ia sudah beberapa kali memborong piagam dalam berbagai kegiatan lomba. Hingga pada suatu hari, dia di pertemukan oleh seorang gadis cantik. Fira Ayuna, siapa yang tidak mengenalnya. Fira, begitulah sapaan akrabnya. Gadis yang terkenal cantik, berambut hitam lurus, dan berkulit putih.
Teguh, seorang Taruna Akademi Angkatan Militer yang jatuh hati pada gadis SMA bernama Sisil sejak pertama kali melihatnya. Dia jatuh cinta akan sikap dan tingkah laku Sisil yang baginya cukup unik, baginya Sisil berbeda dari sekian banyak wanita yang ditemuinya. Sama seperti apa yang Teguh perjuangkan untuk mimpinya menjadi Tentara yang dapat mengabdi pada bumi
Menikah denganmu adalah cita – cita terakhirku. Berada di sampingmu aku merasa utuh. Menjadi bagian dari hidupmu aku bahagia. Menjadi pelengkap separuh agamamu adalah anugrah terindah dari-Nya. Namun aku tidak bisa memilikimu seutuhnya. Kamu putra bangsa, telah kau ambil sumpah atas nama Bangsa dan Negara. Bahwa waktu, jiwa, dan ragamu milik Negara. Cintamu begitu besar
Menikah denganmu adalah cita – cita terakhirku. Berada di sampingmu aku merasa utuh. Menjadi bagian dari hidupmu aku bahagia. Menjadi pelengkap separuh agamamu adalah anugrah terindah dari-Nya. Namun aku tidak bisa memilikimu seutuhnya. Kamu putra bangsa, telah kau ambil sumpah atas nama Bangsa dan Negara. Bahwa waktu, jiwa, dan ragamu milik Negara. Cintamu begitu besar
Teguh, seorang Taruna Akademi Angkatan Militer yang jatuh hati pada gadis SMA bernama Sisil sejak pertama kali melihatnya. Dia jatuh cinta akan sikap dan tingkah laku Sisil yang baginya cukup unik, baginya Sisil berbeda dari sekian banyak wanita yang ditemuinya. Sama seperti apa yang Teguh perjuangkan untuk mimpinya menjadi Tentara yang dapat mengabdi pada bumi