“Menikahlah,” teriak Risa membuat Wira menghentikan langkahnya. Ia lalu menoleh ke arah sang gadis yang wajahnya telah basah karena air mata. “Semoga kalian bahagia.” Lirih Risa berkata. Ditatapnya lekat wajah Wira, pria yang telah mengkhianatinya itu, “kuharap lukaku tidak menjadikan kesakitanmu kelak.” Risa pikir dua tahun cukup untuk melupakan Wira, nyatanya kepulangannya kembali ke Indonesia