“Sampai usiamu sekarang 26 tahun, kau belum pernah bercinta dengan pria satu pun, Bos?” “Benar sekali, Mr. Titans Genon.” “Kau masih berharap dapat bercinta bersama pria bukan? Tidak dengan gender sama sepertimu?” Adaline langsung mendelik. Kontras akan rasa gugup yang sedang melingkupi karena embusan napas halus Titans di wajahnya. Mereka tengah memandang dalam jarak cukup
Hati Kapten Segara Adyatama masih tertinggal di masa lalunya, untuk sang mantan kekasih, Samiya Ayodya. Dulu hubungan mereka boleh kandas, tapi tetap ada peluang di masa depan untuk bersama, membangun sebuah pernikahan. Namun ketika bertemu kembali setelah sekian tahun tak berkomunikasi, Samiya seperti tidak mengenalinya sama sekali. Bahkan, melupakan namanya juga. Ada apa dengan wanita
“Kau mungkin butuh tidur, aku akan segera mengutarakan apa yang aku mau bicarakan denganmu, Kerzon.” “Soal apa?” “Soal mempunyai bayi bersamamu.” Kerzon yakin dirinya belum memahami betul perkataan Anlexia, namun sudah membuatnya menjadi tegang. Terkhusus mendengar kata bayi. Dibanding harus simpulkan sendirian dan sepihak, lebih baik menanyakan secara langsung maksud Anlexia. “Marvello bilang kau tidak
“Tapi, aku ayah dari bayi dalam perutmu.” Kepala Sandisc dianggukan, kali ini. “Kau memang berperan penting dalam membuatku bisa hamil.” “Waktu itu kau setuju tidak akan ikut campur apa pun setelah aku resmi mengandung. Akan murni menjadi bayiku saja. Kau tidak ada hak memiliki.” Sandisc menajamkan tatapan. “Kau tidak lupa, ‘kan?” “Benar, Sayang. Kau sangat
“Apa aku perlu menyebutkan semua kelebihanku?” Wilden menantang, bukan bertanya. “Tidak usah. Aku sudah tahu kau punya banyak sekali kelebihan yang membuat para wanita suka padamu.” Selcia berujar santai, tapi ditekankan kata-katanya. “Tapi, kau tetap tidak memenuhi kriteria sebagai suami idamanku karena satu syarat yang tidak bisa kau penuhi, Wilden. Harusnya kau sadar diri.” Wilden
“Kau tahu? Akibat ulahmu yang tidak memakai pengaman saat kita bercinta, aku jadi hamil.” “Benarkah? Berita yang bagus kau hamil, Sayang.” “Akhirnya, aku akan punya penerus,” imbuh Geralz dengan nada bangga yang kental. Tangan mengelus perut rata Fransia. Wanita itu duduk di atas pangkuannya. Geralz menyeringai. “Dan, kita akan segera menikah. Aku pasti bertanggung jawab.
“Usiaku akan 40 tahun, tiga bulan lagi.” Ryanna berdecak ringan. “Begitukah? Ternyata kau memang sudah setua itu, ya.” “Dan, kau belum menikah, Traver,” imbuh Ryanna.. “Tapi, sebentar lagi, kau dan aku akan menjadi pasangan suami-istri, Gadis Kecil.” “Usiamu 40 tahun, hmm. Apa kau masih cukup perkasa di ranjang, Pria Tua?” Ryanna menyindir. “Aku ingin punya
Lessey menyeringai. Melipat kedua tangan di depan dadanya. “Kau meragukanku, Gawk?” “Aku siap menerima tantangan apa pun darimu. Tidak peduli berat sekalipun. Akan ringan bagiku.” “Aku rasa begitu juga, Lessey. Kau pasangan yang tepat untuk aku ajak bercinta. Aku ingin tahu apa kau juga tepat untuk memiliki anak denganku.” Mata Lessey membelalak. “Apa? Anak? Kau