“Apa dari dulu dia memang pendiam seperti itu?” Dengan nada kental penuh penasaran aku bertanya pada Kezia yang memang sedang duduk di sampingku. Aku bahkan bisa merasakan wanita itu yang kini menoleh padaku, lalu mengikuti kemana arah mataku memandang. Menatap lekat pada pria yang sedang berdiri kaku di seberang sana. Menoleh pada Kezia, aku mendapati
Pernikahannya bersama Vera yang tidak direstui orang tuanya membuat Zik tidak bisa membawa sang istri ikut serta tinggal bersamanya di kota. Hidupnya yang selalu diatur orang tuanya menambah kesulitan itu. Lalu datanglah Maira, seorang wanita yang dikenalkan oleh orang tuanya untuk dijadikan sekretaris pribadinya. Dengan keras, Zik menolak pesona yang selalu dipancarkan Maira terhadapnya. Tapi
Airin Humaira, Pernikahannya dengan Yusa hampir mendekati tujuh tahun lamanya, dan mereka telah diberi anugerah seorang anak laki-laki berumur lima tahun sekarang. Sayangnya, selama itu pula pernikahannya bersama sang suami ditentang oleh Sang Mertua. Hanya Gara, anaknya, yang diizinkan untuk menginjakkan kaki ke rumah mertua nya hingga akhirnya celoteh tidak sengaja anaknya membuka rahasia yang
“Aku hanya ingin memastikan ini, Iel.” Ian, salah satu teman yang mengaku memiliki satu jiwa dengannya itu sedang berbaring di ranjang rumah sakit karena dipukuli orang tidak dikenal, menguap ngantuk karena obat yang sepertinya sudah bekerja di tubuhnya. “Kau tau Vera sudah menikah, kan?” Vera. Yang ditanya Ian adalah wanita yang menjadi perawatnya kali ini.
Ratih hanyalah seorang wanita yang tengah jatuh cinta, hingga ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan Pria yang di cintainya.Termasuk merebut Bosnya dari Istri Pria itu sendiri. Ia salah. Tapi cinta seolah membenarkannya. *** Juna, menikah hanya karena balas budi nya pada Papa Mertua mengakibatkan hidupnya tidak bahagia. Tapi ia berusaha menjalankan rumah tangganya dengan baik.