Retno merasa penasaran dengan peristiwa mati suri seorang perempuan yang menggemparkan Desa Pagar Mentimun. Ia ingin mencari tahu lebih jauh berita tersebut untuk dijadikan referensi tulisannya. Bersama dengan Wawan, ia semangat berangkat menuju Desa Pagar Mentimun. Tanpa menduga bahwa kedatangannya mengundang petaka yang lebih besar. Rasa penasaran yang harus dibayar dengan banyak pengorbanan dan nyawa.