Download Ebook Evie Yuzuma Pdf - Perpustation
Loading

Semua Buku Evie Yuzuma

  • Post Image

    Males datang reuni tuh ya kayak gini. Di sini cuma ajang pamer dan nyinyir. Katanya percuma aku dulu pinter, eh gak jadi apa-apa, gak kayak mereka. Cuma, akhir acara, akan kubuat mereka shock. Karena sebenernya meski aku cuma guru TK, aku punya penghasilan ratusan juta tiap bulan. Jangan anggap remeh, kalian itu hanya belum tahu

  • Post Image

    Menikahi lelaki yang berumur lebih tua dua kali lipat darinya, bukanlah impian Nuria. Pernikahan itu tak bisa ditolak, maupun dihindari. Dia harus rela menggantikan Nirina—sepupunya sebagai gadis penebus hutang. Menjadi yatim dan ditinggalkan Ibu menjadi TKI ke luar negeri membuat Nuria tak memiliki pilihan. Selama sekolah, dia menumpang di rumah Paman Nursam dan Bi Lela.

  • Post Image

    “Ingat, kamu jangan pernah bocorin ke karyawan lain kalau kita ini adik-kakak. Mau ditaruh di mana muka mbak ini? Seorang Vania yang terkenal bintang kantor, rupanya punya adik yang hanya jadi seorang cleaning service. Bisa jatuh harga diri mbak. Kalau bukan karena rengekan Ayah. Ogah banget masukin kamu kerja bareng di kantor, Mbak.” Seperti itulah

  • Post Image

    Dalam perjalanan meniti tangga putih abu, gadis itu tumbuh sesuai usianya. Ada bunga yang bersemi tanpa ia sadari, menumbuh kian subur dalam relung sanubari, membuatnya merasa sesuatu yang berbeda tetapi ternyata wanginya telah melukai hati beberapa orang yang ada di sekelilingnya. Sehingga akhirnya terjadi pertengkaran dan kegundahan yang luar biasa. Hal itu begitu mengganggu pikirannya

  • Post Image

    “Duh, aduh, aduh! Pasangan tukang ngimpi emang! Ngarepin bisa beli rumah besar tapi nggak mau kerja!” tanpa kukira Mbak Miranda sudah berdiri lagi di ambang pintu kamar kami. Tidak sopan memang. “Mbak, jangan hinakan mimpi kami! Lagian kamu ngapain balik ke sini lagi? Bukannya isi tudung saji sudah bersih?” pekikku. “Aku lupa, belum masak nasi!

  • Post Image

    “Ya Ampuun, Mbak Astri! Rumahnya kok masih kayak lapang bola saja, sih? Bersih, gak ada perabotan! Katanya orang kaya? Cuma omong doang ternyata!” cebik Mbak Sesa, tetangga baruku. Ya, aku baru pindah sekitar seminggu lalu dan memang belum sempat beli perabotan. “Saya sarankan Mbak Astri tuh bilang sama suaminya! Suruh belanja perabotan! Katanya suaminya orang

  • Post Image

    Hei! Gadis kampung! Ini peringatan saya yang ke sekian! Kamu pake guna-guna apa, hah?! Cepetan hilangkan ilmu hitam yang kamu kirimkan pada Ashraf! Kamu tidak pantas menjadi menantu di keluarga Adireja! Aku menghela napas panjang. Sehari setelah aku menerima lamaran Tuan Muda Ashraf, aku selalu mendapatkan terror dari nomor yang tidak dikenal. Pikiranku yang sedang

  • Post Image

    “Mbak, minta tolong bayarin dulu, ya. Kunci brankas saya kebawa suami. Padahal dia punya brankas sendiri, masih saja suka salah bawa kunci.” Untuk ke sekian kalinya akhirnya aku yang membayar pektan COD miliknya. Bu Haminah atau yang lebih sering kupanggil Bu Minah. Dia adalah tetangga baru yang setiap hari selalu ada saja barang-barang yang dibelinya

svg