“But if you loved me, why’d you leave me?” Bram dan Kirana tersiksa dalam rotasi kehidupan yang terus menerus membawa mereka ke dalam satu pertemuan menyakitkan. Beribu cara telah dilakukan tetapi takdir bak untaian benang kusut diantara mereka, sulit diatur dan membutuhkan usaha ekstra untuk itu Kirana memutuskan meninggalkan kehidupan itu dengan segenap jiwa dan
Lazimnya persahabatan antara laki-laki dan perempuan, tidak pernah murni tanpa adanya cinta. Begitu pula yang dirasakan Catherine dan Revan. Keduanya diam-diam menyimpan cinta. Bagai palu menumbuk ulu hatinya, itulah yang dirasakan Catherine tatkala melihat Revan berpacaran dengan wanita lain. Tapi ia mencoba menerimanya, hingga suatu hari Revan mengetahui perasaannya. Cinta diam-diam itu bersemi bak bunga