“Hilya, kamu mau menikah dengan saya?” Seorang lelaki yang duduk di hadapan Hilya berucap tegas. Hilya terbelalak seketika. Sendok yang dipegang terlepas, selera makan siangnya menguap entah ke mana. Mimpi apa ia semalam? Lelaki yang saat ini berada di depannya mengajaknya menikah dengan kalimat yang benar-benar terdengar monoton. Tanpa remeh temeh apa pun. Tanpa basa-basi