Puisi-puisi Prilly Latuconsina penuh dengan kontradiksi yang indah: seder hana tapi rumit. Manis tapi getir. Membacanya membuat mulutku luberpujian. Hatiku penuh kehangatan. Perutku sembelit tiga hari. Kayaknya kurang sayuran. Eh.. (Raditya Dika: Penulis, Komedian, Sutradara & Aktor) Taklugas, tapi segala rasa dalam kata demi kata yang tertulis langsung menyesap dalam benak. Dan meninggalkan sesak, entah
“Begini banget ya, hidup? Baru sembuh dari trauma karena mencintai orang yang enggak tepat. Eh, malah dipertemukan dengan orang yang bikin nyaman, tapi mustahil sejalan.” *** Kamu pernah punya masalah? Aku yakin semua orang pasti punya masalah. Dari masalah kecil, sampai besar. Selama bertahun-tahun hidup, rasa-rasanya semua hal telah aku lewati dan … aku baik-baik
Hai kamu, fatamorganaku Keindahan yang tak bisa kusentuh apalagi kumiliki Keindahan yang selalu menggodaku untuk tak berhenti mengejarmu Panas Kakiku kepanasan berlari di atas pasir ini Tanpa alas Kamu pun tetap tega Haus Tetes air pun tak ada Sekadar mengusir dahaga Tetap kamu rayu aku untuk mendekat Begitu aku sudah dekat Aku baru ingat Bahwa