Hidup seorang pria bernama Dago Kalingga itu begitu gelap. Minuman keras, clubbing, wanita dengan pakaian sexy, semua itu menjadi makanan sehari-hari bagi Dago. Dago tidak percaya dengan yang namanya cinta, baginya tidak ada cinta di dunia ini, semua wanita itu hanya mainan yang bisa ia permainkan dengan sesuka hati. Itulah Dago dan kegelapan di hatinya.
Suatu malam, Malioboro Hartigan yang tidak sadarkan diri mendobrak pintu apartemen tetangganya, Serana Nigitha. Pertemuan yang awalnya untuk mengganti pintu rusak berubah menjadi kedekatan antara dua orang. Namun Sera punya pacar, seorang Jan Ichard, vokalis band yang sedang sibuk membangun nama di ibukota. Tapi, bagaimana jika Malio tahu bahwa Sera sering menangis tengah malam dan
Baik Dago ataupun Mentari tidak pernah menyangka jika mereka akan duduk bersisian di kursi persidangan, untuk bercerai. Mereka tidak pernah mengira jika mereka menikah hanya untuk berpisah, sebab seperti puisi yang pernah Mentari tulis untuk Dago. “Aku ingin menua dan mati di dekapmu.” Itu yang mereka harapkan. Tapi hari itu, perpisahan sudah di depan mata.