“Rezka! Tungguuu!” Gue sontak menoleh ke arah Mirna. “Rentangkan tangan kamu Rezka, lalu mendongak ke atas. Lihatlah! Betapa indahnya air hujan.” Gue bersumpah dalam hati, cewek ini benar-benar absurd dan gue nggak mau ada di dekatnya lagi. Gue beranjak meninggalkan Mirna, tapi mendadak kaki gue seperti dirantai saat mendengar dia bernyanyi. Gue belum pernah mendengar