Jatuh cinta kepadamu begitu menyenangkan, seperti meringkuk dalam selimut hangat pada malam yang hujan. Seperti menemukan keping terakhir puzzle yang sedang kau susun. Cinta ini sudah berada tepat di tempat yang seharusnya, di ruang hatimu dan hatiku. Namun, mengapa resah justru yang merajai kita? Padahal, katanya cinta sanggup menjaga. Aku ingin kau tahu, diam-diam, aku
Ini kisah tentang harapan, yang seumpama layang-layang. Jika kau tarik terlalu kuat, ia akan putus. Jika kau biarkan terlalu longgar, ia akan lepas. Aku menyukaimu, apakah isyaratnya tak pernah terbaca? Kau tak perlu menjadi pembaca pikiran untuk itu. Terlalu nyata segala rasa yang ada untukmu. Kau memintaku tak beranjak pergi, tetapi mengapa kau tak
Kalimatmu saat One Day Cooking membuatku terkesiap. Menggaung di otak kecilku, bercokol di sana, dan membungkam bibirku. Ada sesuatu yang membuatku ingin menangis saat itu, tentang kenangan lama, yang tidak akan pernah terlupa. Jadi, kalau saat ini aku berharap, apakah salah? Apakah sekarang semua sudah terlambat? Termasuk dalam memahami perasaanku sendiri. Karena yang kuinginkan hanya
Matahari tenggelam sempurna di Manhattan, menghujani gedung-gedung dengan warna senja cakrawala. Di kota ini, kau akan bertemu Callysta. Ia menemukan langit yang menaungi senja—membuatnya merasa nyaman, seperti mendapat perlindungan. Membuatnya jatuh cinta. Namun, jatuh cinta memang tidak semudah yang dibayangkan. Saat cinta mulai menyergap, yang bisa dilakukan hanyalah mempertahankannya, agar tak memburam dan menghilang ketika
“Masa sekolah selalu punya cerita cinta” Hal itu juga yang dialami oleh Mayu, Maki, Airin, Shizu, dan Yuna—siswi sekolah Mirai Gakuen. Kelimanya menjalani kisah cinta berbeda; Shizu si popular, diam-diam menyimpan kekaguman pada seorang cowok cupu. Airin, dengan gigih, caper ke kakak senior yang disukanya. Yuna yang dikenal cool jatuh hati pada si cowok misterius
LONG TIME NO SEE Suaramu seperti embusan udara segar saat terdengar di gagang telepon. Apa kabarmu, Teman? Semoga waktu memperlakukanmu dengan baik. Oh ya, tentu saja aku juga kangen padamu. Bahkan sampai detik ini, kau selalu ada di speed dial handphone-ku—dan juga hatiku. MISS YOU LIKE CRAZY Banyak yang ingin aku ceritakan padamu saat bertemu
Saat pertama kali aku melihat dia hari itu, aku sudah berbohong beberapa kali. Aku bilang, senyumannya waktu itu tak akan berarti apa-apa. Aku bilang, gempa kecil di dalam perutku hanya lapar biasa. Padahal aku sendiri tahu, sebenarnya aku mengenang dirinya sepanjang waktu. Karena dia, aku jadi ingin mengulang waktu. Dan suatu hari, kami bertemu lagi.
Ini tentang tiga sahabat: Julia si centil yang malu dengan budaya lokal. Cornelia si tomboy yang membenci ayahnya. Jo si kutubuku yang cenderung suram. Namun semua berubah ketika si kembar Adam dan Daniel masuk ke dalam lingkaran pertemanan mereka. Cinta yang rumit terjadi. Masing-masing tidak bisa menghindari rasa ingin memiliki, rasa cemburu, rasa cemas, sekaligus